Dalam adat jawa ada tradisi yang bernama kupatan, tradisi ini sudah ada sejak dulu, biasanya masyarakat jawa ramai ramai masak ketupat kemudian membawa nya ke tempat ibadah sekitar untuk melaksanakan tasyakuran.
Sebelum kita bahas filosofi ketupat kita pahami dulu apa itu ketupat,, ketupat sebuah makanan yang terbuat dari beras, dengan tekstur mirip lontong yang mana memasak nya menggunakan janur yang di anyam.

menurut KBBI ketupat adalah makanan yang dibuat dari beras yang dimasukkan ke dalam anyaman pucuk daun kelapa, berbentuk kantong segi empat dan sebagainya, kemudian direbus, dimakan sebagai pengganti nasi.

Adapun filosi dari ketupat sendiri merupakan kependekan dari Laku Papat (empat ‘amal). Sedangkan makna dari Syawal sendiri adalah “meningkat”, artinya ibadah kita harapannya bisa meningkat setelah adanya latihan mujahadah dibulan romadlon.

laku papat itu sendiri adalah Lebaran, Luberan, Leburan, dan Laburan yang mana masing masing memiliki arti.

Lebaran; lebar bermakna usai dengan sempurna. Khatam sudah mujahadah Ramadhan,

Luberan; luber artinya berlimpah hingga tumpah-ruah. Mengandung arti Zakat , karena seseorang yang memiliki kelebihan harta , maka wajib bagi nya membayar zakat.

Leburan; lebur artinya luluh tanpa sisa, artinya setelah bulan romadlon ketika orang menjalankan ibadah puasa dengan prinsin imanan wah tisaban (mengharap ridlo Alloh), maka Alloh akan mengampuni dosa dosa kita.

Laburan; labur artinya kapur, terguna menjernih air dan memutihkan dinding pagar. Artinya setelah kita bersih dari dosa dosa maka langkah kita selanjut nya adalah menghiasi diri dengan amal yang baik.

Demikian arti dari filosofi ketupat, semoga memanmbah wawasan kita semua dan menjadikan kita lebih baik lagi dalam menjalankan ibadah puasa.