Dalam dunia pesantren kitab mulhatul i’rob merupakan salah satu kitab nahwu yang menjadi salah satu rujukan belajar para santri. biasanya mereka mempelajarinya sebelum naik pada jenjang kitab alfiyah.

Mulhatul I’rab adalah karya Al-Imam Jamaluddin Abi Muhammad Al-Qasim Bin Ali Al-Hariri rodiyallahu anhu. Beliau wafat pada awal kurun kelima hijrah, 1 abad sebelum wafatnya Al-Imam Ibnu Mu’thi, guru pengarang Alfiyah, Al-Imam Ibnu Malik.

Mengutip keterangan dalam syarah Mulhatul I’rab bahwa :

فإنها مشهور البركة قل أن يبتدئ بها طالب إلا وينجح له مطلوبه ويفلح وذلك لأن ناظمها تلميذ الشيخ أبي إسحق الشيرازي صاحب التنبيه والمهذب وكان مجاب الدعوة كشيخه

Mulhatul I’rab adalah kitab nahwu yg terkenal barokahnya. Sedikit sekali orang yg memulai belajar fan nahwu dg Mulhatul I’rab kecuali menuai kesuksesan.

Hal itu karena pengarang nadhomnya adalah murid dari Syekh Abi Ishaq As-Syairozi.

Yaitu ulama’ yang mengarang kitab Tanbih dan Muhaddzab, dan Beliau adalah Ulama yg Mustajabad Dakwah (mustajab doanya) sama dg gurunya.

[Syekh Muhammad Bin Muhammad Umar Bahroq Al-Hadromi, Tuhfatul Ahbab, hal. 43, 49].